JEMBATAN PETEKAN

Salah satu bangunan peninggalan Belanda yang bisa kalian lihat di Surabaya Utara adalah Jembatan Petekan. Lokasi Jembatan Petekan Surabaya ini tepatnya adalah di Jalan Jakarta, tidak jauh dari gerbang Markas Komando Daerah Timur Republik Indonesia, yang juga merupakan gerbang yang harus kalian lewati jika ingin menuju ke Jalesveva Jayamahe.

Jembatan ini dulunya berfungsi sebagai jembatan gantung (ophaalbrug), tapi sekarang sudah tidak difungsikan seperti itu, bahkan cenderung terbengkalai. Namun, meskipun begitu, jembatan ini masih memiliki pesona masa lalu yang memukau.

Sejarah Jembatan Petekan

Jembatan Petekan Surabaya dibangun sekitar tahun 1990-an oleh V Braat and Co. Seperti dijelaskan di atas, jembatan ini merupakan jembatan angkat atau yang pada saat itu lebih dikenal dengan nama Ophaalbrug. Jembatan ini dulunya digunakan untuk penyeberangan antara Sungai Kalimas dan Selat Madura.

Yang dimaksud dengan jembatan angkat adalah bahwa jembatan ini masih dinaik-turunkan karena pada saat Sungai Kalimas memang masih merupakan sarana transportasi utama, khususnya untuk perdagangan di daerah Pecinan (Kembang Jepun). Ketika ada kapal yang akan melintas di bawah jembatan tersebut terlalu besar, suatu tombol perlu ditekan agar jembatan bisa terangkat sehingga kapal bisa lewat dengan mudah. Setelah kapal lewat, jembatan kembali diturunkan seperti sedia kala. Bahasa Jawa (khususnya Jawa Suroboyoan) untuk kata ‘ditekan adalah ‘dipetek’. Karena itulah, jembatan ini kemudian popular dengan nama Jembatan Petekan, atau jembatan yang perlu ditekan.

Dahulu kala, pusat perdagangan ya berada di sekitar daerah Jembatan Petekan tersebut. Tak heran jika kemudian daerah sekitar Jembatan Petekan hingga Ampel terkena pengaruh dari kapal-kapal yang berlabuh. Sekitar tahun 1960-1970, para pedangan mengambil barang di Surabaya dan mengirimkannya ke Madura menggunakan kapal yang melintasi bagian bawah jembatan ini.

Seiring perkembangan waktu, terjadi pendangkalan yang sangat signifikan di Sungai Kalimas. Akibatnya, sungai ini tak lagi bisa dijadikan sarana transportasi bagi kapal-kapal tersebut. Inilah alasannya kenapa Jembatan Petekan kini tak lagi difungsikan. Sebagai gantinya, dibangun jembatan beton di kiri dan kanan jembatan tua tersebut.

Jembatan ini sekarang masih dalam keadaan rusak. Akan tetapi kondisinya sudah tidak semengenaskan dulu. Meskipun belum bisa dibilang terawat, karena masih banyak sampah dan rumah-rumah semi-permanen di sekitar situ, di sekitar jembatan ini terdapat taman yang indah.

Sayangnya, masih ada beberapa bongkahan besi yang teronggok tidak teratur. Dan bagian bawah jembatan juga tampak kumuh.

Salah satu spot foto yang menarik adalah dari arah gerbang Markas Komando Daerah Timur Republik Indonesia, atau kalian juga bisa berjalan sedikit ke bawah jembatan untuk mendapatkan view yang lebih dekat. Tapi, kalian harus hati-hati karena jembatan sudah tua dan berkarat.

Kalian juga bisa menyeberang ke sisi lain jembatan, yaitu di bagian yang dekat dengan taman, untuk mendapatkan view lain dari Jembatan Petekan ini. Tapi ingat, kalian harus hati-hati karena di bawah jembatan ini ada Sungai Kalimas yang kita belum tahu kedalamannya atau keadaanya seperti apa. Pilihlah jalur yang aman untuk menyeberang.

Tak jarang, jika kalian mampir ke sini, kalian akan bertemu dengan beberapa anak kampung sekitar Jembatan Petekan.

TIKET MASUK

-

CARA MENUJU KE JEMBATAN PETEKAN

1. Terminal Bungurasih
- Naik Damri jurusan Perak, turun di Jl. Perak Barat. Lanjut menyeberang dan jalan ke Jl. Jakarta.

2. Terminal Joyoboyo
- Naik lyn M, turun di Indrapura, lalu oper naik lyn K, turun di Jl. Perak Barat. Lanjut menyeberang dan jalan ke Jl. Jakarta.

3. Terminal Bratang
- Naik lyn UBB, turun di dekat jembatan Petekan.

Peta Lokasi Jembatan Petekan

ALAMAT JEMBATAN PETEKAN

Jl. Jakarta, Surabaya



Sumber:
- dukut.com
- Liputan dan Wawancara oleh Tim Inilah Surabaya!
- www.eastjava.com