Kalau ingin mengetahui tentang sejarah kesehatan di Indonesia, kalian bisa mampir sejenak di Museum Kesehatan Dr. Adhyatama, MPH (atau yang sering disebut sebagai Museum Kesehatan saja) yang berlokasi di Jl. Indrapura 17 Surabaya.
Museum ini telah berdiri sejak tahun 1990, tapi baru diresmikan pada tanggal 14 September 2004 oleh Menteri Kesehatan RI, Dr. Achmad Sujudi. Peresmian ini diikuti dengan dibuatnya “perpustakaan khusus” yang menyajikan berbagai macam bahan pustaka, mulai dari buku, majalah, kaset rekaman, video, dll. Bahan pustaka ini bisa menjadi rujukan bagi siapa saja yang ingin mengerti lebih jauh mengenai sejarah kesehatan di Indonesia.
Museum Kesehatan yang bangunannya didominasi warna coklat ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menyelamatkan berbagai warisan budaya khususnya yang berkaitan dengan dunia kesehatan, mulai dari jaman dulu hingga sekarang. Koleksi dalam perpustakaan ini pun cukup beragam, mulai dari peralatan medis dan non-medis, serta pengobatan herbal dan pengembangan iptek yang berhubungan dengan kesehatan. Pengobatan tradisional dan mistik juga dimuseumkan dalam ruangan khusus, yang menjadikan museum ini juga populer dengan sebutan museum santet.
Di salah satu bagian museum, kita juga bisa melihat foto-foto Menteri Kesehatan RI dari masa ke masa, termasuk Dr. Adhyatma, MPH yang menjabat pada periode 1988-1993.
![]() |
Foto Dr. Adhyatma, MPH |
Ada pula foto Padoeka Nona M. Thomas yang merupakan Dokter Hindia perempuan pertama.
Di bagian luar museum, terdapat pula beberapa tokoh pewayangan Jawa yang mempunyai peran penting dalam dunia kesehatan. Masing-masing tokoh pewayangan tersebut mempunyai perannya sendiri-sendiri, yaitu:
- Sadewa, mempunyai kemampuan untuk mengadakan ruwatan agar seseorang terhindar dari bala
- Krisna, mampu menyembuhkan penyakit dengan bunga wijaya kusuma
- Abiyasa, seorang tabib istana
- Raden Samba Wisnubrata, mempunyai Aji Rajah Kalacakra yang mampu mengatasi wabah penyakit (pageblug)
- Limbuk, remaja dari kawula alit pemeduli promosi kesehatan
![]() |
Dari kiri ke kanan: Sadewa, Krisna, Abiyasa, Raden Samba Wisnubrata, Limbuk |
Museum Kesehatan ini telah dilengkapi beberapa fasilitas, antara lain parkir yang luas, masjid, kantin, penginapan, dan perpustakaan.
WAKTUOPERASIONAL
Senin – Minggu: 08.30 – 15.00
SPOT/ATRAKSI MENARIK
Museum Kesehatan dibagi menjadi tiga ruangan:
1. Kesehatan Sejarah
Ruangan pertama ini terdiri dari beberapa bagian antara lain:
Sasana Dr. Adhyatma, MPH
Di sasana ini, kita bisa melihat berbagai koleksi Dr. Adhyatma, MPH ketika ia menjabat sebagai Menteri Kesehatan pada tahun 1988 hingga 1993.
Ada juga prasasti patung Ganesha yang menyambut pengunjung di pintu masuk.
![]() |
Patung Ganesha |
Di sasana ini juga terdapat bebeberapa benda yang berkaitan dengan pendirian museum, termasuk Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI tentang Museum Kesehatan dan Pesan Kesan Dr. Adhatma untuk Puslitbang Pelayanan Kesehatan.
![]() |
Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI tentang Museum Kesehatan |
![]() |
Pesan Kesan Dr. Adhatma untuk Puslitbang Pelayanan Kesehatan |
Sasana Pendidikan dan Organisasi Kesehatan
Di sasana ini terdapat toga kedokteran serta pakaian dokter modern berwarna putih.
Di sisi lain, kita bisa melihat pakaian dokter Jawa yang terdiri dari beskap berwarna hitam, blangkon, dan keris.
Di bagian dindingnya, bisa kita temukan antara lain contoh kartu pelayanan kesehatan dan resep obat.
![]() |
Kartu Pelayanan Kesehatan |
![]() |
Resep Obat |
Sasana Sejarah Instansi
Di sasana ini, kita bisa mempelajari sejarah instansi, yang di dalamnya termasuk berbagai macam plakat penghargaan yang pernah diperoleh.
Sasana Alat Non-Medis
Di sasana ini terdapat berbagai macam alat-alat non-medis, antara lain semprotan untuk membasmi nyamuk malaria, serta sepeda dan motor yang digunakan untuk transportasi KOPEM (Komando Pemberantas Malaria).
Sasana Alat Medis
Di sasana ini, kita bisa menemukan berbagai macam alat medis, antara lain tabung-tabung, mikroskop, timbangan untuk menakar ramuan obat, kursi gigi, dll.
Sasana Flora dan Fauna
Di sasana ini, kita bisa belajar mengenai tumbuh-tumbuhan yang berkhasiat obat dan sering digunakan dalam pengobatan herbal.
Selain itu, kita juga bisa belajar untuk tetap waspada terhadap hewan di sekitar kita. Berbagai macam binatang diawetkan mulai dari binatang yang bisa menjadi mediator penyakit (vektor) sampai dengan binatang yang berkhasiat sebagai obat.
2. Kesehatan Iptek
Ruangan kedua ini terdiri dari beberapa bagian antara lain:
Sasana Daur Ulang
Di ruangan ini, kita bisa melihat berbagai macam alat-alat kesehatan yang telah didaur ulang untuk digunakan sebagai fungsi lain. Pintu ruangan kecil ini juga dihiasi dengan tirai yang dibuat dari rangkaian tutup suntik bekas.
![]() |
Tongue spatel kayu bekas |
Inovasi Iptek Kesehatan
Beberapa inovasi kesehatan bisa kita temukan di sini, antara lain shoulder protesis yang ditemukan oleh Prof. Dr. Djoko Roeshadi, dr. Sp. BOP, dermatograph (alat pendeteksi lepra) yang ditemukan oleh Prof. Goenawan, dan kumparan penangkal geopatogen yang ditemukan oleh dr. Jatno.
Di bagian lain ruangan, terdapat beberapa inovasi iptek yang berkaitan dengan lingkungan, antara lain alat penjernih air sederhana, alat pembuatan pupuk tanaman secara aerob, dan alat pembuatan biogas.
Bahkan peralatan pemulung, yang berperan penting dalam pembuatan biogas dan dalam proses menjaga kebersihan lingkungan, turut dipamerkan di Museum Kesehatan ini.
3. Kesehatan Budaya
Ruangan ketiga ini terdiri dari beberapa bagian antara lain:
Sasana Penyembuhan Tradisional
Di sasana ini ditampilkan beberapa alat medis yang terkait dengan kepercayaan atau supranatural dan dunia gaib yang berkembang di masa lampau. Tak jarang hal-hal tersebut justru masih berkembang hingga sekarang. Suasana mistis langsung terasa begitu memasuki bagian museum yang terletak di bagian bangunan yang terpisah ini. Sasana ini juga yang menjadi salah satu daya tarik dari museum ini. Koleksi di sasana ini terdiri dari benda-benda asli, replika, atau foto dari berbagai alat atau ritual kesehatan tradisional dari seluruh wilayah di Indonesia.
![]() |
Lumpang dan Alu dari kayu untuk menumbuk obat pada jaman dahulu |
![]() |
Alat pasung |
![]() |
Replika peralatan Gamelan yang biasa dipakai dalam ritual Ruwatan |
![]() |
Berbagai bentuk topeng tarian dari Koleksi Museum Sonobudoyo yang menggambarkan profil penyakit sumbing, kusta, mata, dll |
![]() |
Miniatur rumah di Timor Timur yang digunakan sebagai tempat bagi penderita penyakit |
Sasana Kesehatan Reproduksi
Di sasana ini, kita bisa mempelajari berbagai peralatan kesehatan reproduksi termasuk kesehatan ibu dan anak-anak dari berbagai budaya. Di dalamnya juga termasuk koleksi mengenai kesehatan kehamilan, persalinan, khitan, dan keluarga berencana.
![]() |
Hasil Sunatan Masal |
![]() |
Duri landak, yang diletakkan di bawah bantal untuk mempercepat kelahiran |
![]() |
Tempat ari-ari dari Tengger |
![]() |
Alat untuk mengganjal sarung agar tidak menggesek luka khitan |
![]() |
Buah Krambil Brojol, yaitu kelapa tanpa bunga jantan yang bermanfaat untuk menolong persalinan; caranya, kelapa tua dibuat minyak lalu diminum agar persalinan cepat "brojol" (lahir) |
![]() |
Gambar bagian-bagian Candi Sukuh yang penting untuk pendidikan seks, salah satunya menunjukkan bentuk Lingga dan Uterus |
![]() |
Kentongan untuk mengingatkan minum Pil KB |
Sasana Genetika
Di sasana ini, pengunjung bisa belajar mengenai garis keturunan dan silsilah, seperti silsilah keluarga kerajaan di Indonesia.
Sasana Kencana
Di sasana ini, yang dipamerkan adalah berbagai benda bersejarah dari dekorasi, lencana dari logam mulia, surat penghargaan dan sebagainya. Bagi pengunjung yang ingin tahu lebih banyak tentang sejarah dan profil kesehatan pelopor museum, bisa pula membaca keterangan yang ada di sasana ini.
TIKET MASUK
Rp. 1500 (tahun 2014)
CARA MENUJU MUSEUM KESEHATAN
1. Terminal Bungurasih
- Naik Damri jurusan Tanjung Perak, turun di Jl. Indrapura.
2. Terminal Joyoboyo
- Naik lyn M, turun di Jl. Indrapura.
3. Terminal Bratang
- Naik lyn N, turun di Jl. Indrapura.
Peta Lokasi Museum Kesehatan
ALAMAT MUSEUM KESEHATAN
Jl. Indrapura 17 Surabaya 60176
Telp: (031) 3528 748, ext. 105, 133
Fax. (031) 3528 749
Sumber:
- Brosur resmi Museum Kesehatan Dr. Adhyatma, MPH
- Liputan oleh Tim Inilah Surabaya!
No comments:
Post a Comment