Friday, 16 May 2014

BALAI KOTA SURABAYA

Balai Kota Surabaya

Jika dibandingkan dengan balai kota di wilayah Jawa lainnya, posisi Balai Kota Surabaya ini memang agak berbeda. Balai kota Surabaya tidak dekat dengan alun-alun dan juga tidak dekat dengan Masjid Agung. Hal ini masuk akal karena sejatinya balai kota Surabaya ini akan dibangun di sekitar Tugu Pahlawan, yang notabene dekat dengan alun-alun kota waktu itu, yaitu Alun-Alun Lor (sekarang Tugu Pahlawan) dan Alun-Alun Kidul (Alun-Alun Contong). Karena beberapa hal, Balai Kota Surabaya ini kemudian dibangun di wilayah Ketabang, tepatnya di Jl. Taman Surya no. 1. Gedung ini terletak di pertemuan Jl. Walikota Mustajab dan Jl. Jaksa Agung Suprapto.

Gedung utama dari bangunan yang dikenal pada jaman Belanda dengan nama Staadhuis te Soerabaia ini dibangun pada tahun 1923. Rencana pembangunan ini baru dilangsungkan setelah pengangkatan Walikota Surabaya kedua, yaitu G.J. Dickerman. Gedung dua lantai yang diarsiteki G.C. Citroen dan yang pengerjaannya dijalankan oleh H.V. Hollandshe Beton Mij ini baru ditempati sekitar tahun 1927. Biaya pembangunan termasuk perlengkapan-perlengkapannya menelan dana sekitar 1000 gulden.

Arsitek Balai Kota Surabaya
Sumber: architeddy.blogspot.com

Gedung utama ini memiliki panjang 102 m dan lebar 19 m. Konstruksinya terdiri dari tiang-tiang pancang beton yang ditanam, sementara dindingnya terbuat dari bata dan semen. Sebelumnya, atapnya yang terbuat dari rangka besi tersebut ditutup dengan sirap. Namun, seiring perkembangan, atap tersebut kini telah ditutup dengan genteng. Selain penggantian atap tersebut, gedung ini hampir tidak mengalami perubahan apapun sejak pembangunannya. Fungsinya pun tetap sama yaitu sebagai kantor Walikota Surabaya. Gedung Balai Kota Surabaya juga telah ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Pemerintah Kota Surabaya.

Balai Kota SBY

Walikota Surabaya yang dilantik setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia adalah Radjiman Nasution. Berdasarkan Penpres 1959 no 16, walikota juga ditetapkan menjadi kepala daerah. Kotapraja Surabaya pun resmi menjadi kotamadya pada tahun 1965.


Sejarah Balai Kota Surabaya


Menurut Handinoto, dalam bukunya Arsitek G.C. Citroen dan Perkembangan Arsitektur Kolonial Belanda di Surabaya (1915-1940), kota Surabaya adalah milik G.C. Citroen. Itulah sebabnya, tak heran jika kita menemukan banyak sekali bangunan peninggalan Belanda di Surabaya yang diarsiteki oleh G.C. Citroen.

Berdasarkan catatan Handinoto, bangunan yang kita lihat sekarang adalah bagian belakang dari keseluruhan rancangan yang diajukan G.C. Citroen. Pada tahun 1915-1916, G.C. Citroen mengajukan rancangan pembangunan balai kota karena Surabaya waktu itu memang belum memiliki kantor pemerintahan. Lokasi awal yang dipilih adalah stadsiun (depan Tugu Pahlawan).

Karena terkendala biaya, rancangan ini belum bisa segera terwujud. Bahkan tahun 1920, terdapat perubahan pada rancangan karena pemindahan lokasi ke wilayah Ketabang. Barulah pada tahun 1925, rancangan tersebut dimulai pengerjaannya.

Balai Kota Surabaya ini dirancang dalam satu kompleks yang terdiri dari 4 massa bangunan, yang mengelilingi sebuah taman yang berada di tengahnya. Dan lagi-lagi, karena faktor biaya, hanya bagian belakang bangunan saja yang berhasil dibangun. Balai Kota Surabaya ini menjadi penanda perpindahan pemerintahan dari wilayah Kota Bawah (Benedenstad), yaitu sekitar Jl. Rajawali, Jl. Kembang Jepun, dan Ampel ke wilayah Kota Atas (Bovenstad).

Balai Kota Surabaya ini juga menjadi tempat penyambutan Ratu Juliana dan Pangeran Bernhardfeesten di bulan Januari 1937 ketika berkunjung ke Surabaya.


WAKTU OPERASIONAL


-


SPOT/ATRAKSI MENARIK


1. Gedung Utama

Balai Kota Surabaya dirancang dengan bentuk memanjang dari timur ke barat sebagai upaya penyesuaian dengan iklim tropis. Alasannya adalah untuk meminimalisasi bagian dinding yang terkena paparan panas matahari sehingga bisa mengurangi panas yang diserap oleh gedung. Posisi gedung yang menghadap utara-selatan juga berfungsi untuk memaksimalkan sirkulasi udara silang (cross ventilation).

Balai Kota

Bentuk atap yang terlihat seperti bertumpuk (double gevel) memberikan penghawaan dan pencahayaan alami pada gedung. Atap tumpuk ini mempunyai lubang ventilasi di antara kedua celahnya yang berfungsi sebagai jalan masuknya udara dan cahaya ke dalam gedung.

Kantor Wali Kota Surabaya

Kantor Wali Kota SBY

Kantor Wali Kota

Dengan menyelusuri selasar (façade gallery), kita akan bisa menikmati detil ornamen pada gedung, antara lain kusen kayu jati, penataan pola lantai, ornamen pada kolom, dll. Desain selasar ini dibuat mengelilingi bangunan, yang disesuaikan dengan iklim Surabaya yang memiliki curah hujan tinggi serta sinar matahari yang jatuh langsung menimpa permukaan dinding. Pengaturan ini juga bisa membuat kusen bangunan yang mayoritas terbuat dari kayu jati menjadi lebih tahan lama.

Surabaya City Hall

City Hall Surabaya

Ketika berkunjung ke Balai Kota Surabaya, kalian bisa berkeliling di aula dari gedung utama. Di aula ini juga terdapat toko souvenir yang menjual beberapa kerajinan tangan dari Jawa Timur.

SBY City Hall

Kantor Wali Kota Surabaya

Kantor Wali Kota

Balai Kota Surabaya

Balai Kota Surabaya Jatim
Tangga menuju lantai 2

Balai Kota Surabaya Jawa Timur

Namun, jika ingin mengunjungi bagian-bagian lain dari gedung utama ini, kalian harus mengikuti beberapa program wisata khusus yang ada di Surabaya, seperti SHT (Surabaya Heritage Track) atau Surabaya Shopping and Culinary Track).

Di program-program wisata tersebut, akan ada guide yang memandu kalian untuk mengunjungi beberapa bagian tertentu dari gedung.

2. Bungker

Jika kalian kebetulan datang ke Balai Kota dengan mengikuti program seperti SHT atau SSCT, kalian kemungkinan akan berkesempatan untuk bisa melihat bungker yang ada di bagian belakang gedung utama. Meskipun bungker ini sudah dibuka secara umum sebagai tempat wisata heritage oleh Walikota Surabaya periode 2010-2015 Tri Rismaharini sejak 10 April 2011, kita tidak bisa seenaknya masuk ke tempat tersebut tanpa ada panduan dari seorang guide.

Bungker Balai Kota Surabaya

Bungker ini terdapat di sebuah ruang bawah tanah dengan pintu besi tebal, yang terletak di bawah tangga di dekat pintu belakang gedung (bagian utara). Untuk masuk ke dalam ruangan bungker, kita harus menapaki anak tangga yang memiliki kemiringan 30 derajat.

Bunker Balai Kota Surabaya

Bunker di Surabaya

Bungker tersebut memiliki panjang 7 meter, lebar 4 meter, dan tinggi hampir 3 meter.

Bungker di Surabaya

Bungker ini memiliki dua lorong persegi dengan ukuran 1m x 1m: lorong sebelah timur menuju rumah dinas walikota di Jl Sedap Malam dan lorong sebelah barat menuju halaman depan gedung balai kota. Masing-masing lorong ini tersembunyi di balik sebuah pintu besi. Di dekat kedua pintu besi tersebut, terdapat tangga besi yang menempel di dinding.

Bangker di Surabaya

Namun, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kelompok Kerja Dokumentasi BPCB Wilayah Kerja Jawa Timur, bangunan tersebut sebenarnya bukanlah bungker, tetapi hanyalah sebuah saluran air bawah tanah. Meskipun demikian, terlepas dari mana yang benar dan mana yang salah, keberadaan bangunan yang diduga bungker ini tetap merupakan sebuah cagar budaya dan warisan sejarah yang patut dilindungi. Dan kalian akan mendapatkan kesempatan yang sangat berharga jika pernah menjejakkan kaki di dalamnya.

3. Taman Surya

Taman Surya Surabaya


Taman yang indah dan luas ini terbentang di halaman Balai Kota Surabaya. Taman ini tampak berseri dengan pilihan bunga dan tanaman yang tersebar di seluruh taman. Di tengah taman, terdapat sebuah air mancur yang megah. Taman ini terbuka untuk umum dan sering dijadikan tempat penyelenggaraan berbagai macam acara.

Taman Surya SBY
Halaman Balai Kota Surabaya sering digunakan sebagai tempat
pelaksananaan berbagai macam kegiatan.

Taman Surya Balai Kota Surabaya

Taman Surya


TIKET MASUK


-


CARA MENUJU BALAI KOTA SURABAYA


1. Terminal Purabaya

- Naik Damri jurusan Tanjung Perak, turun di Terminal Joyoboyo. Lanjut naik lyn M, turun di Jl. Walikota Mustajab.

2. Terminal Joyoboyo

- Naik lyn M, turun di Jl. Walikota Mustajab

3. Terminal Bratang
- Naik lyn N, turun di Jl. Walikota Mustajab.


Peta Lokasi Balai Kota Surabaya


ALAMAT BALAI KOTA SURABAYA


Jl. Taman Surya no. 1 Surabaya



Sumber:
- news.detik.com
- Liputan oleh Tim Inilah Surabaya!
- rasanrasan.wordpress.com
- surabayaraya.blogspot.com
- www3.petra.ac.id


3 comments:

  1. Komplit banget bahasan artikelnya, jadi lebih banyak tahu nih saya.

    ReplyDelete
  2. Blog yang menarik tentang Surabaya... semoga blognya makin berkembang.....Saya ingin berbagi artikel tentang Pertunjukan Liu Sanjie di http://stenote-berkata.blogspot.hk/2017/12/teater-liu-sanjie-di-yangshuo.html
    Lihatlah juga videonya di Youtube https://youtu.be/LGSdvSa0tg0

    ReplyDelete